WAR-WIR
(Puisi bebas berdasarkan lagu Miss Riboet, 1930-an)
War-wir…
kata orang Jawa,
hidup ini ramai tapi tak tentu arah,
kompeni bilang:
“tenang saja, semua terkendali,”
tapi serdadu malah bersuka ria,
menari di atas tanah yang mereka jaga.
Kami, orang biasa,
melangkah pelan,
membawa nasib seperti pikulan
di pundak petani yang tak pernah benar-benar bebas.
Jangan tertawakan gadis-gadis kami,
mereka tertawa bukan karena bahagia,
tapi karena dunia sudah terlalu gila
untuk ditangisi terus-menerus.
War-wir, celentar-clenter,
orang-orang mondar-mandir
mencari makna dalam negeri
yang katanya kaya,
tapi semua pulaunya dijaga tentara.
Lihatlah, bendera Belanda berkibar
merah, putih, biru—
warnanya cerah,
tapi tak menenangkan.
Aku ini Jawa,
tapi juga londo,
entah siapa yang mengakuiku,
entah siapa yang kujaga.
Ayo naik!
ayo bersama!
ayo…
tapi ke mana?
Mereka bilang:
“jaga bendera,”
tapi apakah itu juga jiwaku?
3 Reviews ( 10 out of 10 )
Nice
Nice
Good writing~
0 Comments